https://diniyyahputrilampung.org/ppdb/ OLYMPICS, SPORT, SCIENCE, SCOUT, AND, ART...
Metode Pembelajaran “Bermain Sambil Belajar, Belajar Seraya Bermain” Paud Terpadu AL-Wardah Diniyyah Putri Lampung
Penyelenggaraan pendidikan Paud Terpadu AL-Wardah Diniyyah Putri Lampung salah satunya menggunakan metode pembelajaran belajar sambil bermain ataupun bermain sambil belajar. Pada hakikatnya dua macam metode tersebut sama-sama saling mendukung dalam proses belajar anak didik.
Secara umum dalam proses pendidikan pada anak balita atau usia dini lebih diutamakan pada metode bermain sambil belajar. Hal ini dilakukan karena metode ini lebih sesuai dengan kondisi anak-anak yang cenderung lebih suka bermain.
Maka para pendidik Paud Terpadu AL-Wardah Diniyyah Putri Lampung memanfaatkan hal ini untuk mendidik mereka dengan cara bermain sambil belajar yaitu disamping mereka bermain tanpa disadari hal tersebut juga mengasah ketrampilan dan kemampuan anak-anak. Sebab cara ini akan lebih berkesan dalam memori anak-anak sehingga perkembangannya pada usia dini dapat terkontrol secara jelas.
Bermain bagi anak-anak usia 0-6 tahun bagaikan bekerja bagi orang dewasa. Ada anak-anak yang bermain dengan patut, namun ada juga yang bermain “cukup berbahaya”. Oleh sebab itu dalam hal ini pendidikanlah yang memiliki peran penting untuk mengawal bagaimana permainan dapat menumbuh kembangkan minat dan bakat serta mengarahkan permainan tersebut menjadi permainan yang mendidik.
Para ahli psikologi berpendapat bahwa masa pendidikan usia 0-6 tahun merupakan masa usia emas (golden age). Pemberian pendidikan yang tepat pada masa ini sangat berpengaruh signifikan bagi prestasi belajar pada jenjang pendidikan berikutnya. Pendidikan usia dini dapat memberi andil bagi peningkatan mutu sumber daya manusia. Pada fase usia emas ini anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik menyangkut pertumbuhan fisik dan motoriknya, atau perkembangan watak dan moralnya, serta emosional dan intelektualnya.
Menurut para ahli pada usia ini, anak mulai belajar mengembangkan kemampuan bahasa dan sosialnya. Usia emas itu datang hanya sekali dan tidak dapat terulang lagi pada fase berikutnya. Oleh karena itu, masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting untuk meningkatkan seluruh potensi kecerdasannya. Anak pada usia ini harus mendapatkan beragam input yang merangsangnya, utamanya pengembangan kepribadian dan potensi diri baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Dengan pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Allah SWT (Subhanahu wa Ta’ala) dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar menjadi warga negara yang baik.
Pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian, dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
pendidikan Paud Terpadu AL-Wardah Diniyyah Putri Lampung, dalam pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan sifat, sikap, dan kepribadian menggunakan pendekatan keagamaan berupa pembelajaran sholat dhuhur secara berjamaan, memperkenalkan sifat-sifat allah dengan lagu-lagu yang sesuai dengan usia anak-anak, memulai berbagai kegiatan bermain dengan membaca doa sehingga tanpa disadari anak-anak telah menghapal doa-doa pendek serta mengapal Al-Qur’an jus amma.
RECENT POST
OSSSA merupakan ajang perlombaan internal tahunan yang...